Bima, Sangiangpost. Id_ Sumur bor dalam di So Tolonggabo watasan Desa Kananga Kecamatan Bolo Kabupaten Bima sudah lama rusak, yakni sejak tahun 2021 lalu.
Akibatnya, ratusan lahan pertanian di So Tolonggabo, So Risa dan So Raca mengandalkan air hujan untuk mengairi lahan pertanian.
Salah satu petani Desa Kananga, M. Amin, mengatakan, sebelumnya ratusan lahan pertanian di So Tolonggabo, So Risa dan So Raca panen tiga kali dalam satu tahun. Sejak sumur bor rusak, petani hanya mengandalkan air hujan untuk mengairi lahan pertanian.
“Dulu kita bisa panen tiga kali dalam satu tahun. Sekarang hanya sekali dalam satu tahun dan mengandalkan air hujan,” keluhnya.
Kata M. Amin, terkait hal itu sudah melaporkan ke Pemerintah Desa (Pemdes) Kananga, menindaklanjuti hal itu Pemdes berkoordinasi dengan pihak terkait, namun realisasi perbaikan sumur bor tidak kunjung dilakukan.
“Kita sudah lapor ke Pemdes soal kerusakan sumur bor, tapi Pemdes tidak bisa berbuat banyak karena status sumur bor kewenangan BWS NT1. Itu jawaban pihak Pemdes saat kita datangi beberapa waktu lalu,” terangnya.
Ia berharap, pihak BWS NT1 secepatnya merespon haparan masyarakat petani untuk memperbaiki sumur bor di So Tolonggabo. Hal itu perlu diatensi supaya lahan pertanian di So Tolonggabo, So Risa dan So Raca bisa panen tiga dalam satu tahun.
“Semoga ada respon baik dari pihak BWS NT1. Yakni turun ke lapangan untuk cek kondisi sumur bor, sekaligus memperbaiki kerusakan,” pintanya.
Petani lainnya, Ibrahim, membenarkan sumur bor di So Tolonggabo sudah lama rusak. Ia tidak tahu tingkat kerusakan, namun sejak tahun 2021 sumur bor tidak berfungsi seperti biasanya.
“Kita harap ada perhatian pemerintah di atas. Yakni membantu perbaiki sumur bor, supaya kami tidak mengandalkan air hujan untuk mengairi lahan pertanian,” singkatnya. (One)












