UPT Kemensos RI Diminta Bantu Kasus Pembunuhan di Nggembe Bima, Istri Korban Takut Anaknya Putus Sekolah

Berita1187 Dilihat
banner 468x60

Bima, Sangiangpost. Id_ Centra Paramita NTB selaku UPT Kemensos RI sebelumnya membantu siswi SDN 10 Sila asal Desa, Rasabou Kecamatan Bolo Kabupaten Bima NTB yang divonis mengidap kanker ganas. Selain memberi akses pelayanan kesehatan gratis, Centra Paramita NTB juga membantu orang tua siswi tersebut berupa modal usaha untuk mengais rejeki.

Kali ini, Centra Paramita NTB diminta membantu keluarga korban kasus pembunuhan di Dusun Jala, Desa Nggembe, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima yang terjadi pada Jumat (30/8/2024).

banner 336x280

Hal tersebut perlu dilakukan supaya rasa traumah berat yang dialami Istri dan tiga anak korban (Kamaludin, red) bisa hilang dan rasa tersebut tidak lagi menjadi momok menakutkan bagi keluarga almarhum.

Seperti yang disampaikan istri korban (Eka, red) pada edisi sebelumnya, Ia mengaku pasca peristiwa nahas dialami sang suami tidak bisa tidur dan selalu dibayangi rasa takut atau traumah. Selain dirinya, anak sulung bernama Syafriansyah (8) kerap menangis dibayangi rasa traumah berat, karena melihat secara langsung tragedi memilukan itu.

“Saya dan anak-anak masih traumah, terlebih anak saya melihat langsung aksi pembacokan terhadap bapaknya,” ujar Eka sedih.

Kata Eka, Ia mengaku hilang akal untuk membesarkan ketiga buah hatinya, selain urusan makan dan minum, mereka butuh biaya pendidikan. Untuk itu, Ia berharap kepada pemerhati sosial agar membantu meringankan beban dialami.

“Saya takut anak-anak putus sekolah. Dan tidak tahu bagaiman cara mencari biaya untuk menyambung hidup,” jelasnya.

Kepala Desa Nggembe, Yusuf Azis, mengaku prihatin atas kejadian menimpa warganya, Ia mengaku bersedia membantu mengalokasikan anggaran Dana Desa (DD) Tahun 2025 untuk buka usaha seperti kios.

“Saya tidak mau bicara banyak karena masih berkabung duka. Yang pasti akan dibantu, walaupun anggaran untuk buka usaha,” janji Kades.

Ia berharap, terkait kasus tersebut semua lintas sektor untuk menyerahkan sepenuhnya proses hukum ke pihak kepolisian. Tak hanya itu, Ia meminta kepada seluruh lapisan agar menjaga Kamtibmas.“Mari kita jaga Kamtibmas, kalau bukan kita siapa lagi,” pinta Kades.

Sementara itu, Pendamping Lembaga Kemanusiaan Sosial wilayah Kabupaten Bima, Dayat, mengungkapkan, pihaknya akan turun ke lapangan untuk meninjau langsung kondisi keluarga korban.

Setelah itu akan memastikan memberikan pendampingan, baik itu berkaitan dengan masalah hukum maupun terkait traumah yang menghantui istri dan anak korban.

“Insya Allah kita cek di lapangan dulu, setelah itu bahas langkah yang harus dilakukan,” singkat Dayat. (Oyan)

banner 336x280