Dihari Jadi Bima, RSUD Sondosia Layani Operasi Katarak Gratis Hingga Larut Malam

Pemerintahan456 Dilihat
banner 468x60

Bima, Sangiangpost.Id_ Perayaan Hari Jadi Bima (HJB) merupakan momen sakral bagi “Dou Labo Dana Mbojo”. Tepatnya pada Jumat (5/7) sekitar pukul 08.00 Wita, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima dengan melibatkan seluruh instansi dan jajaran lainnya melaksanakan upacara HJB ke 384 di halaman Kantor Bupati Bima di Godo Kecamatan Woha.

Namun, sebagian staf atau karyawan RSUD Sondosia tidak bisa ikut upacara HJB karena harus melayani pasien operasi katarak hingga larut malam. Karena tidak cukup waktu, operasi katarak terpaksa harus dilanjutkan pada Sabtu (6/7).

banner 336x280

Hal menarik, pada saat pelayanan operasi, tim medis rumah sakit setempat mengenakan adat bima, untuk tim medis laki-laki menggunakan Sambolo dan Katente Tembe sedangkan perempuan menggunakan Rimpu.

Direktur RSUD Sondosia, Dr. Firman MPH, membenarkan sebagian staf tidak ikut upacara HJB di Kantor Bupati Bima karena harus melayani pasien termasuk yang operasi katarak.”Operasi katarak gratis ini merupakan bagian dari kontribusi buat “Dou Labo Dana MbojoMbojo di HJB ke 384,” ucap Direktur yang ramah itu.

Sambungnya, pelayanan operasi katarak sudah melebihi dari target 100 orang dari operasi katarak sebelumnya. Saat ini melayani 20 orang hingga larut malam dan dilanjutkan Sabtu (6/7) pagi ini. “Kami berusaha memberikan pelayanan terbaik, tentunya dengan hati,” tutur Bang Firman.

Disampaikannya, RSUD Sondosia siap melayani kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat Kabupaten Bima, seperti pelayanan dokter spesialis, klinik rawat jalan, fisioterapi dan lainnya.

Tak hanya itu, dukungan laboratorium dengan peralatan dan jenis pemeriksaan radiologi (rontgen) canggih juga dipersiapkan untuk memberikan pelayanan terbaik. “Saat ini RSUD Sondosia sedang memproses kehadiran dokter spesialis orthopedi setiap hari mulai pukul 13-16 Wita. Jadi, masyarakat setelah paginya memeriksakan diri ke Puskesmas atau Faskes lain, bisa membawa rujukan ke RSUD Sondosia dan dilayani setelah dzuhur, termasuk jika harus operasi,” terangnya.

Sebelumnya, minggu lalu hingga sekarang pihak RSUD Sondosia telah berhasil mengoperasi ibu melahirkan melalui operasi cesar sebanyak 7 orang, termasuk beberapa persalinan normal rujukan dari Puskesmas. “Kami berharap, ke depan RSUD Sondosia menjadi pusat rujukan. Yakni memberikan pelayanan prima, tentunya dengan cinta, dengan sepenuh hati,” tutup pria alumi magister manajenen rumah sakit UGM itu. (ADV)

banner 336x280